bidikcamera.com, MUBA – Sungguh anak Durhaka di duga sakau, Rosadi (25) pemuda pengangguran warga dusun teluk kemang Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel dengan teganya membacok bapak kandung nya sendiri senin (03/05/21)
M.Soleh (64) bapak kandung pelaku korban yang terkena sabetan parang pelaku hingga telinga korban nyaris putus serta tangan sebelah kiri yang robek akibat bacokan parang yang dipakai pelaku.
Menurut ibu kandung Tsk, anaknya Rosadi (Tsk) sering memakai sabu, kalau pegang duit tsk membeli sabu.
Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya melalui kanit reskrim polsek Sungai Lilin ipda agus ansori menjelaskan kepada awak media di halaman polsek Sungai Lilin, Selasa (4/5/21) bahwa Rosadi pelaku penganiayaan bapak kandung telah ditangkap tim Polsek Sungai Lilin di kediamannya di Teluk Kemang Kelurahan Sungai Lilin.
Berdasarkan laporan warga pada senin (3/5/21) sekitar pukul 08.30 WIB, telah terjadi penganiayaan berat yang di lakukan atas nama Rosadi (25) terhadap M.Soleh (64) bapak kandung pelaku itu sendiri dan tkp dirumah tinggal korban itu sendiri.
Adapun motif pelaku melakukan penganiayaan disebabkan saat pelaku sarapan pagi tidak ada lauk di meja makan lalu marah-marah, lalu korban yang berada tak jauh dari pelaku menjawab omongan pelaku dengan perkataan “kalo mau makan pake lauk bekerja dulu,” kata korban.
“Mendengar omongan seperti itu lalu pelaku kalap dan mengambil sebilah parang yang tak jauh dari pelaku dan mengayunkannya ke korban sebanyak dua kali sehingga mengenai telinga sebelah kiri dan tangan lengan sebelah kiri pula,” jelas Ipda Agus.
Keterangan lain dari Cik Una binti Soleh yang merupakan adik kandung korban bahwa pelaku, Rosadi sering marah-marah padahal ibu kandungnya saat rosadi hendak sarapan tengah membelikan lauk untuk sarapannya namun rosadi tidak sabara menunggu ibunya yang tengah membelikannya lauk, hingga terjadi hal yang tidak di inginkan ini, jelas Cik Una sembari mengusap air mata.
“Sejak makai narkoba rosadi sering berlaku tidak sopan terhadap orangtuanya, sering marah bila keinginanya tidak terpenuhi,” ungkap Cik Una. (bc)