bidikcamera.com, MUBA – Di berlakukannya PPKM Darurat di Kabupaten Musi Banyuasin khususnya di kota Sekayu dan adanya penyekatan jalan protokol bundaran Tugu Bintang untuk mengantipasi kerumunan di Gelanggang Remaja STIER mulai dari pukul 16.00 wib sampai pukul 20.00 wib, dan Bupati Musi Banyuasin Dr.H.Dodi Reza Alex Noerdin turun langsung memantau di lapangan Senin (12/07/21).
Namun pada malam harinya saat awak media Investigasi di Desa Letang Kecamatan Babat Supat dan di Desa Sri Gunung Kecamatan Sungai Lilin, Cafe-cafe dan warung remang-remang buka dengan bebasnya dengan menyediakan wanita penghibur serta minuman beralkohol tanpa mematuhi prokes.
Ketika awak media mendatangi beberpa cafe dan warung remang-remang di Desa Letang dan Sri Gunung, tim awak media ditawari oleh para dayang-dayang cafe untuk nyanyi dan minuman lengkap dengan suara house music, bahkan di tawari untuk kencan/ngamar.
Terlihat para pengunjung cafe dengan berjoget tidak pakai masker, tidak menjaga jarak dan ada yang sedang minuman tanpa menghiraukan prokes, di cafe tidak kenal dengan PPKM Darurat.
Ketika awak media menanyakan pada wanita penghibur apakah tidak ada razia oleh petugas, dengan tanpa rasa takut menjawab, “kalau ada razia kami di beri tau oleh oknum petugas, jadi kalau ada razia kami menyingkir seakan kami tidak buka,” jelasnya.
Salah satu warga yang sempat diwawancara menggaku warga beralamat tidak jauh dari cafe mengatakan, “kami sangat terganggu dengan cafe buka tidak ada batasnya, dentuman suara musik membuat kami tidak bisa tidur, anehnya lagi petugas jarang sekali merazia, kalaupun ada seakan orang di cafe sudah tau, apa lagi musim penyebaran virus corona ini, para tamu yang datang ke cafe tidak di ketahui orang dari mana, mereka berkumpul di dalam cafe sambil joget bersama perempuan bahkan ada yang ngamar dan ada yang mabuk seperti orang gila,” ungkap warga ini. (bc)